Agen Pemegang merek Toyota, PT Toyota Astra Motor mengatakan produksi Low Cost Green Car (LCGC) bakal bisa mencapai angka 5.000 unit per bulannya. Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Jhonny Darmawan menjelaskan jika aturannya produksinya sudah diselesaikan oleh pemerintah mobil murah ramah lingkungan akan mencapai produksi stabil pada bulan ke tiganya. "Pada bulan awal mungkin belum sebanyak itu. Nanti pasti" katanya Sabtu, 13 Juli 2013.
Jhonny menjelaskan dalam produksi mobil hijau ini Toyota telah bekerja sama dengan pabrikan Jepang lain, Daihatsu. Kerja sama ini, kata dia, membuat target produksi sebanyak itu tidak terlalu sulit. Dari awal produksi akan terus terjadi peningkatan jumlah hasil prosuksi hingga pada bulan ketiga dan selanjutkan produksi akan stabil. "Setelah izin keluar saya yakin bisa stabil 5.000 unit dari bulan ketiga dan seterusnya," kata dia.
Sebelumnya Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan LCGC akan diproduksi tahun ini. Jumlahnya bisa mencapai 75 ribu unit dengan harga satuan Rp 95 juta. Namun harga itu belum termasuk biaya balik nama, pajak kendaraan bermotor, pajak daerah , dan ongkos angkut. Banyak pihak memprediksi LCGC akan mempengaruhi nilai jual produk mobil lainnya. Meski dibandrol murah, pemerintah mentolerir kenaikan harga sebanyak 15 persen untuk penambahan transmisi otomatis dan 10 persen untuk penambahan fitur keselamatan.
Jhonny berpendapat mobil ramah lingkungan ini akan menjadi favorit baru di dunia otomotif. Muncul dengan harga murah LCGC akan menjadi pilihan banyak pembeli. Menurut dia para pembeli baru, yakni kalangan menengah baru akan memilih mobil ini sebagai pilihan utama. Selain itu, para pemain mobil bekas juga akan milirik LCGC sebagai pilihan yang patut diperhitungkan. "Banyak pihak akan memperhitungkan produk ini," ujarnya.
Namun hingga saat ini Jhonny belum mengetahui kapan produksi akan dimulai. Pasalnya peraturan dan regulasi yang spesifik belum selesai dan sampai pada produsen ini. Belumjelas kapan akan diproduksi ini membuat target penjulan juga belum bisa diperhitungkan. "Saat ini hanya jumlah target produksi itu yang bisa kita sebutkan," ujarnya.
Saat ini, pabrikan asal Jepang seperti Toyota dan Daihatsu menyatakan berminat untuk memproduksi LCGC. Pabrikan Jepang lain seperti Honda mengaku masih mempelajari dan mempertimbangkan produksi ini. Sedangkan perusahaan otomotif negeri sakura lainnya, Subaru mengaku tidak berminat memproduksi LCGC. Mereka menilai produk ini tidak sesuai dengan minat pasar yang mengingankan mobil tangguh berkapasitas besar.
Sumber : Tempo.co
No comments:
Post a Comment